Seputar Musik Tentang Slank Band
Rock Indonesia
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh
Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadicover band dan
punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi
salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di
Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid
Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan
honor Rp 500 Juta per show.
Seputar musik group Slank adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari berdirinya Cikini Stones Complex (CSC) pada 26 Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Namun Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri.
Seiring berkembangnya waktu, Slank mengalami perubahan personil sampai 14 kali pada 1996 yang bertahan hingga sekarang. Formasi terakhir yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar). Album Slank, di antaranya Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1995), Minoritas (1996), Lagi Sedih (1996), Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1998), 1999 (999), Virus (2001), Satu Satu (2003), Bajakan! (2003), Road to Peace (2004), Plur (2005), Slankisme (2006) dan Slow But Sure (2007). Sementara itu, lagu Gosip Jalanan dari album PLUR yang dirilis pada 2004 berbuah sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Slank yang saat itu menjadi duta anti-korupsi untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dianggap 'melecehkan' dewan melalui syair-syair lagu tersebut. DPR-RI melalui Lembaga Kehormatan Dewan berencana melancarkan tuntutan pada grup anak muda ini, meski kemudian rencana tersebut dibatalkan. Rencana Slank untuk Go International mulai terlihat di pertengahan 2008.
Dengan kolaborasi dengan The Big Hip, sebuah band asal Jepang, menghasilkan sebuah album, THE BIG HIP. Hebatnya di album ini, Slank menggunakan 3 bahasa sekaligus, Indonesia, Jepang dan Inggris. Bagi para slanker, Slank bakal memberikan bonus berupa VCD Exclusive kegiatan Slank di Jepang bila pembelian kaset atau CD album terbaru Slank. Selain itu band ini juga giat mendukung berbagai acara sosial. April 2010, Slank tampil pada acara Earth Live yang mengusung tema lingkungan. Slank menyerukan perlunya hemat dalam menggunakan sumber daya alam termasuk air.
Awal Karier
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah
grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan
Almachzumi/Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan
lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil
mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny
dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah
nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka
cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar).
Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs
wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri
sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan
perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan
Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan
Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan
rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan
mulai rekaman debut album Suit...Suit he he Album yang menampilkan
hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran
sehingga mereka pun diganjar BASF Award
untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan
"menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih
gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik
Slank yang Rock “N” Roll Blues itu bisa
dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean
tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, kampungan pun meraih sukses yang
sama. Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu
Manis yang dibuat dalam dua versi.Suka suka dan Jualan.
Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan
sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan
pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank
memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album
ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi
judul Piss.. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss
menjadi trend pada masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari
album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover
album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morrison (The
Doors) walaupun banyak yang berpendapat bahwa model
di cover tersebut adalah Bimbim, namun faktanya model cover album tersebut
adalah Adji 'tarmo' tetangga seberang rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari
album ini adalah Generasi Biroe,Terbunuh Sepi, dan
juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show
mereka.
Tahun 1995, tepatnya pada bulan Agustus, Slank mengisi sebuah acara
di RCTI dalam rangka menyambut Hari Jadi Kemerdekaan
Indonesia yang ke-50. Mereka membawakan beberapa lagu dari album Generasi Biru.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996.
Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran
dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim
menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat.
Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Perpecahan
Band
Pada saat menggarap album keenam Lagi Sedih,
Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun
ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan
diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam
penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat di album
ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk
membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah oleh seorang
Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan. Dia bersumpah
untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk
membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan
bantuan additional player. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka
yang waktu itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan
project Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini. di saat
Bimbim dan Kaka sedang melihat panorama pantai Indonesia tiba-tiba ada Slanker
jawa yang C.A. memberikan putau mereka kira putao (bir manis dari cina) karena
C.A. mengambil gelas mereka jadi penasaran jadilah mereka mencoba
Album Lagi Sedih
pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong
Kosong membuktikan Slank masih bisa survive. Tawaran manggung pun
berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam
rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya
karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat itu masih
terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk menunda
pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat
itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak
suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999.
Pengalaman di Lubuk
Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka
”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di Lubuk
Linggau. Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus
melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani
wartawan, meski dengan susah payah.Slank membantah anggapan bahwa dengan
mengonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya,
tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan
karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai
Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa
menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
Masuknya
Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi Akhir)
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold
langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk
membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan satu
Band di Flash. Sedangkan manager Slank
waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja
menyelesaikan sekolah gitarnya
Album baru
dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang
dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin.
Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari
narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut
diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru karena
sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual
satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang
suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang
tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Pada tahun ini
pulalah Bunda iffet selaku Ibunda dari
Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi. Ketinggalan Zamanmenjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank
merilis double album yang diberi judul 999+09 Ada total 27 lagu
yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi
yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak
Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam
Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank
mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk
dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes
Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung
menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank
bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari
masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di
album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai
di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa
lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di
remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi
yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta
Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan
kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini.
Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah
Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah
Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty
Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin
Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu.
Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta
terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita
yang konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan di luar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton
pun dimasukkan di kaset ini. Namun
jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka
bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani
dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melakukan semacam
tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik adalah saat Kaka bertanya
apakah mungkin jika Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak
mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi
ucapan terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2002. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, danJembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang pada tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatanberjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya Ungu Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live
pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil
menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank menggelar
konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari
konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan
hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya
Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil
merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi
nama Road To Peace. Naif juga
berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio
Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot,
markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars
Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul
Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon
disebut sebagai album live pertama di dunia. Tahun 2004 ini juga Slank mewakili
Indonesia untuk tampil di acara MTV
Asia Aid di Thailand dan membawakan
sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur. Selain Slank,
musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti
Nurhaliza, Nami Amuro, Jay Chou, Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, pada akhir tahun 2005 menurut majalah Gitarplus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Pada tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada
26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang
Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para
politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan
dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut.
Akhirnya pada awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak
oleh Deteksi production untuk
menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam
Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah
yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam tsunami di Aceh dan
sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka
tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi
insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum
karena terkena timpukan dari penonton yang mengakibatkan pendarahan pada
mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Pada tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangu. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Andrie sobandono, seorang promotor kondang dari JAVA musik indo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan
VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di
ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang,
Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King,
Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit
dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran
bernama SLANKISME
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu
kalimat dari Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim
menyebut bahwa ada 13 ajaran 'gak sempurna dari Slankisme, dan
itu harus diketahui oleh para Slanker, agar mengerti dan menjalani. Kenapa,
karena memang kesempurnaan hanya milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan
"tiga belas ajaran gak sempurna ini" dijadikan manifesto Slank, dan
Bimbim selalu membacakan nya di saat Slank berkunjung ke suatu negara. Namun,
Di dalam negeri pun Slank sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single
dari album ini adalah SBY, singkatan dari Sosial Betawi Yoi,
dan dua tembang ballad nya, Gak Ada 2nya dan Yang
Manis yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami,
Bimbim menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat
ke Jepang untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January
itu bertujuan untuk acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar
mempromosikan album baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga
konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah
tahun tersibuk Slank, karena pada tahun ini, selain promo album Slankissme,
Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam
rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank Since
1983 di Malaysia dan
promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka
kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak disana.
Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto
bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu
kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau
juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya
setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai
penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga
mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di
Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan
kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa
Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk
itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di
sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di
konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan gitaris group band poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician
Institute Hollywood, hadir sebagai
produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari
Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group Crowned king, Shaw Frank,
yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005
di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan
akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di
luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah
pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan
berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi Underground, yang belum dikenal
oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika.
Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di
album berikutnya dari Slank.
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.
2007-2008 :
Slank Meraih Mimpi dan Kasus dengan DPR
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure. Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para pendengar
musik terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain
akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak ada
bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar
akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di lagu Me
& Reny dan ada satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas
pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu Sin City. Kemudian
ada lagu My Scooter Love yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini
bahkan bisa didengar di akhir lagu suara vespa Kaka. Ada juga lagu
berjudul Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo
di Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih
dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di bagian reff nya. Karena ada kata yang
mungkin tidak seharusnya dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di
putar di sebuah acara on air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu
ini tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden track di lagu ini berjudul Lilo.
Lagu ini tidak terdapat di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet
album. Lagu ini bisa didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu
ini adalah Cinta?, Slalu Begitu, dan Sejak Kau
Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu dibuat video klip nya. Bonus dari
album ini adalah sebuah boxer.
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus
menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang berbau islami
menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa ke Amerika.
Maklum saja, pasca isu teroris berkembang, Amerika selalu waspada dan sangat
ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara Arab. Hal itu pula yang
membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya pada tahun 2008.
Tahun 2008, Slank sempat akan digugat oleh DPR karena saat itu Slank aktif
mendukung KPK dan sempat memberikan CD yang berisi lagu-lagu Slank
sebagai bentuk dukungan nya dan menyuaakan saat melakukan pertunjukan. Namun
ternyata ada lagu yang berjudul Gossip Jalanan (dari album
PLUR, tahun 2005) yang dianggap menyakiti lembaga tertentu. Kasus tersebut
sempat ramai dibicarakan, dan banyak dukungan datang untuk Slank. Slank pun
kerap dapat banyak permintaan membawakan lagu tersebut saat mereka melakukan
pertunjukan.
Selesai rekaman album barunya di
Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank
berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The
Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua
orang personel tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka
sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta
ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel From Slank With Love yang
menampilkan "bidadari" seperti Maia
Estianti, T2, Sarah Idol, Sherina, Astrid,Julia Perez,
dan Nirina Zubir.
2009 :
Slank Main Film
Pada tahun 2009, Slank bermain film yang
diberi judul Generasi
Biru Film ini bekerjasama dengan sutradara
handal Garin Nugroho. Filmnya
menceritakan tentang perjalanan karir Slank dalam bentuk koreograpi. Para
personil Slank menjadi dirinya sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang
pertama adalah animasi, koreo, dan dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil
scene pada acara Slankers Day. Banyak lagu Slank yang juga diputar di film
tersebut yang kemudian dirilis albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu SLank
Dance dan Monogami. Di IMDB, nilai untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
Penghargaan
1. 1990 - Best Selling Album Rock
Category BASF Awards
2. 1991- Best Selling
Album Rock Category BASF Awards
3. 1993 - Best
Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
4. 1994 - Best
Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
5. 1994- Video
Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
6.
1995 - Video
Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
7. 1997 - Lagu
Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
8. 1997 - Album
Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
9. 1997 - Group
Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
10. 1998 - Album
Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia)
Awards
11. 1999 - Band
paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
12. 2002 - The
Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
13. 2003 - Artis/Duo/Group
Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
14. 2003 - Album
Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
15. 2004 - Album
Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
16. 2005- Penghargaan
dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
17. 2009 - Most
Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
18. 2010- Album Rock
Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards\
19. 2010- Group Musik
Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia).
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan
semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank
memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal
sebagai Slankers dan penggemar cewek dikenal dengan sebutan SLANKY.
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi
yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik
Slank. Slankers Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank
melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager
Slank melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab
itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh Bunda
untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan wadah untuk
Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans Club.[9].
Saat konser di Southorn Stadium, Hong Kong, Slank meresmikan pembentukan
kelompok slankers di Hong Kong. Peresmian Community Slankers Hong Kong (Comsho)
itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bimbim dan Bunda Ifet.[2]
Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para
Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang
kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal,
kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri
dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan
slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 MARET 2002
Fakta-Fakta Unik Tentang SLANK
* Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
* Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air di televisi
tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari televisi.
* Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan head nya
karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang
diinginkannya.
* Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang
merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang pada tahun
1996
* Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
* Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop
out saat SMP
* Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
* Mantan personel Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah band
bernama BIP setelah keluar dari Slank
* Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh
Slanker duduk.
* Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku
Sayang
* Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu Slank
yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di antara personel
Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik tersebut
* Pada tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan gitaris
kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan pada tahun 2006, Abdee
menjadi opening artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet
Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu
Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
* Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya. Bonus
nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker, pick guitar,
boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu dimaksudkan agar orang
terutama Slanker membeli produk aslinya.
* Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi produsernya
sendiri
* Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album
Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
* Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
* Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun
2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan
dijawab langsung oleh Abdee
* Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik
versi majalah GitarPlus Mei 2005
* Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu yang
diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
* Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa musisi
sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet (Tiket), dan
gitaris Eet Sjahranie (Edane)
* Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan
adalah gitar endorsement nya Ridho.
* Para personel Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola
dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
* Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi
permainan gitar slide nya di lagu berjudul Sendiri
* Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150
Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia
* Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke dalam 150 Album
Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
* Album The Big Hip pun masuk sebagai
album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia.
0 Response to "Seputar Musik Tentang Slank Band Rock Indonesia"
Posting Komentar